Perbedaan DRAM dan SRAM


DRAM sangat
berbeda dengan SRAM.
DRAM adalah
tipe RAM yang menyimpan setiap bit data pada kapasitor yang terpisah dalam
sebuah IC. Keuntungan dari DRAM adalah memori ini secara struktural sangat
sederhana, untuk setiap bitnya menghendaki sebuah transistor dan sebuah
kapasitor (bandingkan dengan SRAM yang menghendaki enam transistor untuk setiap
bitnya). Kondisi seperti ini yang memungkinkan DRAM mampu menyimpan data dengan
kepadatan yang sangat tinggi. Seperti halnya SRAM, memori ini tergolong
volatile memory yang dengan mudah kehilangan data bila tidak mendapatkan
sokongan daya atau bila komputer mati (off). Kata volatile berasal dari bahasa
Inggris yang berarti ‘mudah menguap’ atau ‘mudah berubah’.
DRAM adalah
tipe RAM yang umum dipakai pada PC (Personal Computer), workstation,
playstation, dan sejenisnya karena harganya yang murah (ekonomis). Pada sebuah
PC, DRAM dikemas dalam bentuk sebuah modul yang biasanya dikoneksikan pada
motherboard. DRAM yang masih banyak dipakai di Indonesia hingga saat ini (2008)
adalah SDRAM, DDR SDRAM, dan DDR2 SDRAM. Sedangkan DDR3 SDRAM masih baru
dikenal di Indonesia.
Sedangkan SRAM
banyak diaplikasikan pada cache memory dalam sebuah chip prosesor dan untuk
buffer data pada sebuah harddisk.
Format
pengemasan DRAM
Pada awalnya,
DRAM banyak diproduksi dalam bentuk ICs (Integrated Circuits) yang dikemas
bersama bahan sejenis plastik dengan kaki-kaki atau pin yang terbuat dari
metal. Pin tersebut berfungsi sebagai saluran penghubung (untuk koneksi) IC itu
sendiri dengan bus-bus dan control signals. Kemudian, seiring dengan
perkembangan teknologi, DRAM dirakit dalam bentuk kemasan berbentuk modul
tersendiri untuk memudahkan pengelolaannya dan memudahkan penyatuannya dengan
komponen lain saat dibutuhkan.
Berikut ini
beberapa tipe standar modul RAM:
* Chip DRAM
(Integrated Circuit or IC)
1.DIP (Dual
in-line Package)
Modul DIP yang
sering ditemukan di pasaran umumnya mempunyai 16 pin (kaki), biasanya digunakan
sebelum munculnya FPRAM di pasaran.
Modul DIP
biasanya dipasangkan (disisipkan) pada soket yang memang sudah tersedia pada
motherboard. Soket tempat modul DIP ini berberntuk kotak, pada permukaan
atasnya terlihat adanya sederetan lubang berjajar, tempat dimasukkannya
kaki-kaki (pin) modul DIP. Jumlah lubang ini sama dengan jumlah pin yang ada
pada DIP.
Modules DRAM
1. SIPP (Single
In-line Pin Package), biasanya FPRAM
2. SIMM (Single
In-line Memory Module), biasanya FPRAM dan EDO RAM.
Di Pasaran,
FPRAM yang sering ditemukan memiliki 30 pin, sedangkan EDO RAM memiliki 72
kaki. SIMM 72 pin EDO RAM ini sering pula disebut dengan nama PS/2 SIMM.
3. DIMM (Dual
In-line Memory Module)
Contoh modul
DRAM yang termasuk dalam tipe DIMM ini adalah SDRAM, DDR SDRAM, DDR2 SDRAM, dan
DDR3 SDRAM.
SDRAM biasanya
didesain memiliki 168 pin, DDR SDRAM didesain memiliki 184 pin, sedangkan DDR2
SDRAM dan DDR3 SDRAM didesain memiliki 240 pin.
4. RIMM (Rambus
In-line Memory Module)
Secara teknis,
RIMM ini sebenarnya adalah DIMM. Pemberian nama menjadi RIMM adalah hak bagi
pemilik (pembuat) slot modul ini. RIMM sering ditemukan memiliki 184 pin.
5. SO-RIMM
(Small outline RIMM)
SO-RIMM adalah
versi yang lebih kecil bentuknya daripada RIMM. Jika RIMM biasanya digunakan
pada komputer PC desktop, SO-RIMM umumnya digunakan pada komputer laptop.
Secara teknis, SO-RIMM ini adalah SO-DIMM. Pemberian nama menjadi SO-RIMM
adalah hak bagi pemilik (pembuat) slot modul ini.
6.SO-DIMM
(Small outline DIMM)
SO-DIMM adalah
versi yang lebih kecil bentuknya daripada DIMM, kurang lebih separuh dari
ukuran fisik DIMM. Jika RIMM biasanya digunakan pada komputer PC desktop,
SO-DIMM umumnya digunakan pada komputer laptop. Terdapat beberapa versi
SO-DIMM, antara lain SO-DIMM 72 bin (32 bit), 144 pin (64 bit), dan 200 pin (72
bit).  
Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Perbedaan RAM dan ROM

Next Post

Hubungan BIOS dan ROM

Related Posts
Total
0
Share