Berada pada ketinggian 1200 m (dpl), Air Terjun Tujuh Panggung menjanjikan nuansa segar alam pegunungan yang memacu adrenalin. Untuk mencapainya, para pengunjung harus rela berjalan kaki sekitar satu jam dari desa terdekat. Ojek dapat meringankan perjalanan, tetapi hanya mampu mengantarkan sampai separuh jalan. Selebihnya pengunjung harus berjalan kaki meniti jalan setapak di lereng bukit terjal nan licin berlumut. Pengunjung juga dapat menguji nyali untuk mencapai lokasi dengan membawa sepeda motor trail pribadi. Tentu saja dilengkapi dengan rantai khusus yang dipasang di roda.
Bagi petani setempat yang berhuma di pelosok-pelosok hutan, naik turun bukit berkendara motor sudah menjadi makanan sehari-hari. Bahkan anda dapat menyaksikan pemandangan unik dan mendebarkan kala para petani mengendarai sepeda motor turun bukit berbeban tiga pikul kopi (tiga karung kopi ukuran 100kg) melalui akses jalan setapak di lereng-lereng bukit terjal dan hutan rimbun. Sepeda motor mereka biasanya sudah dimodifikasi dengan menggunakan gir rantai yang lebih besar, serta membuang sayap dan tempat injakan kaki. Tak jarang di atas karung kopi duduk pula seorang anak.
Nama Air Terjun Tujuh Panggung konon diambil dari kondisi air terjun yang terdiri dari tujuh tingkat. Setiap tingkat memiliki keindahan dan keunikan yang berbeda. Setiap tingkat juga menyuguhkan tantangan dan kepuasan yang berbeda.
Air terjun di panggung pertama terdiri dari enam deretan air mancur yang masing-masing setinggi sekitar dua meter dan di bawahnya ada lubuk sedalam sekitar 3-4 meter dengan luas sekitar 45 meter. Tentu saja airnya yang jernih dan dingin sangat mengundang keinginan anda untuk berendam. Kepuasan tingkat pertama terlampiaskan.
Pada panggung kedua hingga ketujuh juga memberikan nuansa yang tak kalah mengasyikkannya. Ketinggian air terjun pada setiap tingkat bervariasi antara 5-14 meter. Di panggung ketujuh, malahan terdapat dua sumber air yang mengucur ke lubuk di bawahnya dengan ketinggian sekitar 10 m. Tidak banyak yang berani menapaki panggung ke tujuh ini, karena memang jalan ke sana cukup terjal. Kemiringan tebing bebatuannya mencapai 45 derajat. Panggung ini juga memberikan kesan angker karena ada pusaran air yang cukup kuat. Di atasnya lagi, sesungguhnya masih ada dua panggung air terjun. Namun belum ada satu orang pun yang berani menapakinya, karena memang jalan kesana cukup terjal , curam, dan juga berlumut sehingga sulit didekati. Mungkin anda tertarik untuk menorehkan nama di panggung ke tujuh ini. Kami siap mencatatnya.